![]() |
Adrianus Asia Sidot saat menyerahkan secara simbolis paket sembako kepada masyarakat di Kota Pontianak, Kalbar, Jumat 25 April 2025. |
Garisnusantara.com, Pontianak – Mengedepankan semangat demokrasi substantif yang berlandaskan Pancasila, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si., Anggota DPR MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, menggelar kegiatan Serap Aspirasi Masyarakat dan pembagian paket sembako di Gedung Zamrud Khatulistiwa, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 25 April 2025.
Kegiatan bertema "Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila" ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, seperti kader dan simpatisan Partai Golkar, mahasiswa, organisasi pemuda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Sebanyak 150 paket sembako dibagikan dalam kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian nyatanya.
Dalam paparannya, Adrianus menegaskan bahwa demokrasi sejati bukan hanya tentang pemilu dan prosedur formal, melainkan bagaimana negara hadir memenuhi kebutuhan rakyat, memastikan kesejahteraan, dan menegakkan keadilan sosial.
"Demokrasi yang benar adalah demokrasi yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kita harus membangun sistem politik yang substansial, bukan sekadar seremonial, dengan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila," tegas Adrianus.
Pembagian Sembako: Menyentuh Langsung Kebutuhan Dasar Rakyat
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah pembagian 150 paket sembako kepada peserta yang hadir. Bagi Adrianus, sembako bukan sekadar bantuan, tetapi representasi nyata kehadiran negara di tengah rakyat.
"Pembagian sembako ini adalah bentuk empati kita. Ini adalah komunikasi politik yang humanis, di mana legislator tidak hanya bicara di podium, tetapi juga mendengarkan dan membantu secara konkret," ujarnya.
Aksi ini mencerminkan nilai luhur Pancasila, terutama sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bantuan sembako diberikan dengan penuh kehangatan dan tanpa diskriminasi, mempererat ikatan emosional antara wakil rakyat dan masyarakat.
Lebih dari itu, sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pertanian, pangan, perikanan, kehutanan, dan logistik nasional, Adrianus melihat pembagian sembako sebagai bagian dari evaluasi terhadap sistem distribusi pangan nasional. Ia menekankan pentingnya keterjangkauan bahan pokok bagi semua kalangan, terutama kelompok rentan.
"Kegiatan ini bukan sekadar memberi bantuan, tapi juga mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar strategis bangsa. Negara harus hadir dalam urusan pangan, karena pangan adalah urusan hidup rakyat," tambah Adrianus.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara, ditandai dengan sesi dialog interaktif yang menggali banyak aspirasi, mulai dari persoalan pertanian, harga bahan pokok, hingga isu lingkungan hidup.
Kegiatan ini menjadi cerminan nyata bahwa demokrasi substantif membutuhkan tindakan konkret, bukan hanya wacana. Dengan berpijak pada Pancasila, demokrasi Indonesia diarahkan untuk tidak hanya memperjuangkan kebebasan politik, tetapi juga memperkuat keadilan sosial, gotong royong, dan kesejahteraan bersama.
"Melalui dialog yang terbuka dan aksi nyata seperti ini, kita memperkuat demokrasi Indonesia. Demokrasi yang benar adalah demokrasi yang hadir di hati rakyat, membawa manfaat, dan memperjuangkan keadilan untuk semua," tutup Adrianus.